Minggu, 04 Juni 2017

Romantika dengan Persib Bandung

Anda sudah berbuat apa sih buat persib?


    Seringkali kita mendengar kalimat "naha maneh resep persib, terus persib mere naon ka maneh, mun ku maneh dukung".


    Aku dilahirkan di bandung, dan aku sangat mencintai kota ini sebagaimana cinta orang tua ku terhadap ku, aku mulai menyukai olahraga sepak bola sejak kecil, ya sejak usia ku masih berumur 5 tahun, pada umur itu aku belum paham soal sepak bola ataupun menyukai klub bola. Menginjak masuk sekolah dasar (SD) aku mulai didoktrin oleh orang tua ku sendiri, ya waktu itu orang tua ku menyukai klub asal italia yaitu Inter Milan, tapi aku belum terlalu paham, asal mana klub itu?, siapa saja pemainnya?, klasmen berapa klub itu?, dan aku mulai dapat memahami sepak bola lewat permainan playstasion 1, itu pun di dampingi kakak ku sewaktu bermain, aku jadi paham formasi permainan, nama-nama pemainnya, dan aturan-aturan di dalam sepak bola.


berawal dari siaran radio, radio kesayangan (alm) kakek


    Sejak sekolah dasar kelas 4 aku mulai dikenalkan dengan klub atau tim asal kota bandung, yang dulu aku belum terlalu sering mendengar atau pun emang tidak tahu sama sekali. 
    Sepulang sekolah aku sering mampir ke rumah kakek untuk sekedar bencengkrama,tidur siang dan makan, aku sering tertidur pulas di kamar kakek ku sambil mendengarkan musik lewat radio, sedangkan kakek ku sambil wirid sehabis salat ashar, waktu itu kakek ku bilang kepada ku menyuruh untuk segera mengubah siaran, ke siaran RRI, aku tidak tahu mengapa kakek begitu bergegas menyuruhku agar langsung mengubah siaran, padahal aku sedang enak-enaknya mendengarkan lagu, kakek menjawab "PERSIB maen" , aku langsung menanyakan kepada kakek ku apa itu PERSIB?, kakek ku langsung menjawab dan menjelaskan sejarah, latar belakang, pemain (legenda) dan juga seluk beluk di klub ini.


    Singkat cerita waktu demi waktu berlalu aku mulai mencintai dan menyukai klub ini entah apapun itu alasannya, aku tidak butuh alasan itu tapi yang pasti aku mulai mencintai dan menyukai klub ini, beranjak SMP aku mulai diajak menonton ke stadion oleh kakak ku yang waktu itu dia sangat mencintai klub ini (persib), aku mulai diajak nonton persib, saat persib lawan persik kediri di stadion siliwangi bandung pada tahun 2006, waktu itu juga pertama kalinya aku melihat persib bertanding serta merasakan atmosfer di stadion langsung bersama bobotoh lainnya di tribun utara. Pertandingan demi pertandingan di kandang kami selalu menyaksikan, sampai pernah suatu hari aku bolos sekolah demi menonton klub kebanggan kota bandung ini, dan bayaran SPP yang aku harus bayar ke sekolah ku pun harus aku ambil dulu demi membeli tiket pertandingan, urusan SPP kumaha engke hehe nu penting bisa ninggali persib maen.


    Sampai saat ini juga aku sangat mencintai klub ini, saat final piala bhayangkara yang mempertemukan persib vs arema, sayang waktu itu persib kalah dari arema, aku menyaksikan langsung ke stadion gelora bung karno, ya stadion yang sering dipakai homebase persija sekaligus rival persib di kancah persepakbolaan nusantara, tidak hanya klubnya saja, suporternya pun sering terjadi bentrokan dan memang dari dulu kedua suporter ini sering dibumbui dengan kebencian sehingga sudah bukan hal yang biasa lagi jiga terdengar ada suporter yang sampai merenggut nyawa dari kedua belah pihak suporter, meskipun begitu persib dan persija adalah klub atau tim perserikatan yang banyak menorehkan prestasi pada eranya.


    Terakhir aku melihat persib main secara langsung di stadion saat final piala bhayangkara, namun justru sekarang aku belum melihat lagi peraib main secara langsung di stadion, meski sekarang persib kedatangan merquee player, pemain yang sangat terkenal di eropa maupun asia, sudah sering main di klub-klub besar seperti milan, madrid, chelsea dan phanatiakos, ya dia adalah michael essien, pemain gelandang yang sangat bagus. Kedatangan essien mampu menarik para bobotoh untuk secara langsung menyaksikan di stadion (penjualan tiket) serta penjualan jersey essien pun menjadi lahan bisis bagi para pelakunya, namum saat ini persib yang diasuh dibawah djajang nurjaman pelatih yang membawa persib menjuarai ISL 2014 ini masih terseok-seok di tengah klasmen, padahal skuad persib sekarang sangat mempuni dibandingkan skuad persib pada saat menjuarai ISL, hanya bermodal para pemain lawas timnas yang sudah berpengalaman, sebut saja supardi, firman utina, ahmad jufriyanto, m.ridwan, serta ferdinan alfred sinaga, ditambah pemain asing vidlamir vujovic dan makan konate.
 

    Namun kecintaan ini tidak akan pernah padam, meski apapun kondisinya, ingat cinta sejati dimulai ketika tidak sesuatu pun diharapkan sebagai balasan.